Wellcome Bunda

selamat datang ayah dan bunda..kami komite sekolah PAUD AISYIYAH NURAINI JOGJA mencoba sharing bersama tentang hal-hal terkait tumbuh kembang anak kita. blog ini tersedia bagi para ayah dan bunda yang ingin lebih tahu akan perkembangan anak-anaknya dan bagi ortu yang tidak sempat datang di acara "PARENTING" yang diadakan setiap bulannya disekolah kami.
monggo..silahkan dibaca.

Selasa, 27 Maret 2012

Anak Lelaki Lebih Beresiko Buta Warna



Buta warna adalah salah satu jenis kelainan mata yang banyak ditemukan pada balita. Penyebabnya adalah kerusakan pada sel kerucut di dalam retina, sehingga tidak mampu menangkap spektrum warna tertentu.

Anak lelaki lebih bersiko. Pada mata normal, ada 2 jenis sel, yaitu sel batang dan sel kerucut. Sel batang peka terhadap warna putih dan hitam, sedangkan sel kerucut peka terhadap warna lainnya. Kelainan ini bersifat genetik dan gennya terkait pada kromosom X. Itu sebabnya, kebanyakan buta warna dialami oleh anak laki-laki.

Gejalanya:
  • Bila anak telah berumur 5 tahun masih kesulitan menghapal warna dan menyebutkannya dengan benar.  Sejak anak berusia 4 tahun Anda sudah dapat menemukan gejala butawarna, karena diusia ini anak seharusnya sudah mulai  mengenali warna dan menyebutkannya secara verbal. Ujilah kondisi mata anak dengan  memintanya menyebutkan warna-warna krayon yang dipakainya untuk menggambar.
  • Bila anak sama sekali tidak tahu nama warna di usia 5 tahun.
Cara mengatasinya belum berhasil ditemukan. Di Jepang saat ini masih terus dilakukan beberapa penelitian untuk dapat mengganti sel-sel kerucut pada retina yang mengalami kelainan bentuk atau kerusakan dengan sel-sel kerucut yang normal. Karena belum bisa diatasi, persiapkan anak sejak dini untuk menerima kelainan yang dimilikinya. Komunikasikan dengan guru di sekolahnya tentang kondisi anak Anda, karena mungkin dia akan mengalami kesulitan dalam bidang pelajaran melukis atau mewarnai gambar, juga dalam pergaulannya.


Tanda balita buta warna
Saat bermain balon warna-warni, balita kesulitan membedakan balon merah, kuning dan hijau. Lakukan tes ini untuk cek buta warna pada anak. 

Anak umumnya bisa membedakan warna saat berusia 18 bulan. Kemampuan melihat warna akan meningkat ketika ia berusia 36 bulan. Anda perlu curiga bila di usia ini ia belum "kenal" warna, bisa jadi ia mengalami buta warna. Buta warna termasuk gangguan melihat warna yang diturunkan melalui gen dari orangtua pada anak. Inilah tanda-tanda yang perlu Anda perhatikan untuk cek buta warna pada anak:
  • Kesulitan membedakan warna yang mengandung unsur merah dan hijau, seperti ungu, violet dan biru.  
  • Kesulitan saat melihat warna dan kecerahannya.
  • Tidak mampu membedakan beberapa warna yang mirip.
  • Kesulitan menghafal warna yang mirip.
Selain buta warna sebagian, ada pula buta warna akibat anka mengonsumsi obat keras tertentu, misalnya  obat-obatan untuk malaria dan TB, dalam waktu lama. Bila melihat tanda-tanda ini pada balita, segera konsultasikan ke dokter anak dan dokter spesialis mata agar bisa segera ditangani. 


copas from: majalah ayah bunda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar